Saat mata setengah sayup setengah terbuka
Merasakan hiup hiup angin dibalik hangatnya malam
Bermandikan peluh diiringi perasaan tak menentu
Menanti kantuk datang menjemput dalam malam
Aku menutup mata membayang kedamaian
Dalam pesona cahaya warna warni
Dalam langit seputih kapas
Dalam hati penuh bunga
Dalam hela nafas yang mewangi
Aku ingin mimpi itu malam ini
Berikan mimpi yang kumau, aku hanya ingin berimpi
Sekiranya kenyataan itu sulit, saat menutup mata aku melihat harapan
Untuk kembali merajuk dan meraihnya
Dalam dingin dalam malam
keren sangat
terima kasih 🙂
like this. . .
perlu di bukukan sist. . .wkwkwkwkwk
makasih sista…
belum PD untuk membukukan. 🙂
Saat mata sulit terpejam…
Kududuk memandangi dinding
Tak sadar perlahan pandangan berkeliling…
Hingga pandanganku terhenti di tumpukan buku atas lemari
Kulihat sebuah buku bersampul hitam
Bertahtakan artifak emas ber lafadz illahiah
Kumelangkah…
Kubuka perlahan Al-Qur’an itu…
lalu… Kubaca dengan syahdu penuh khusyu’
Sampai akhirnya… selepas ku membaca satu ayat…
ZZZZZZZzzzzzzzzZZZZZZZZZZzzzzzzzzz (Ngorok deh Gw!)
paling tidak sempat membaca satu ayat. 🙂
daripada tidak sama sekali.
Aku terpejam
Bersama dingin malam
Berbalut kegelapan malam
Sejenak meninggalkan hidup serba kelam
Menuju mimpi pualam
🙂
Salam kenal ya….
dalam mimpi pualam kutemukan dirimu
menyatu dalam mimpiku malam ini
kita sama-sama berbalut gelap
memejam mata hingga pagi menjelang
di tempat yang berbeda.
salam kenal balik rowman 😀
Dalam pualam mimpi
Enggan ku berpisah denganmu
Namun fajar tak pernah ijinkan
Aku hanya berharap
Tak hanya bertemu dalam pualam
Aku juga berharap
Bertemu dalam dunia yang kelam
🙂
Dunia kelam telah kau ciptakan dalam mitologi malammu
biarlah aku ini menjadi sisi lain dari mitologi malam itu
yang hadir dalam tiap pualam
menanti fajar berganti malam
untuk merasai enggannya berpisah
dalam rindu yang tersapu fajar
Akankah kau terus abadi
Dalam perpisahan yang enggan kita lalui
Atau suatu saat nanti kita bertemu
Dalam sisi lain milikmu itu
Untuk menandai kekalahan fajar
Yang mempermainkan kerinduan kita
entah dimana kita akan bertemu melepas rindu
malam kelam dan sinaran fajar saksi
atas rindu yang pasang surut
rindu ini mempermainkan kita
menanti aku disini, tidak kemana-mana
kalo diterusin kayaknya bisa jadi buku nih,hahaha
hahahaha…udah jd 1 puisi tuh. yg nulis 2 orang.